Minyak bumi telah menjadi sumber energi utama di Indonesia selama puluhan tahun. Penggunaan minyak bumi memiliki dampak positif dan negatif yang perlu kita perhatikan. Dampak positifnya antara lain adalah sebagai sumber energi yang efisien dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi negara.
Menurut pakar energi dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Bambang Gatot, “Penggunaan minyak bumi merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan produktivitas industri di Indonesia. Dengan adanya pasokan energi yang cukup, maka proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan efisien.”
Namun, di balik dampak positifnya, penggunaan minyak bumi juga memiliki dampak negatif yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah terkait dengan masalah lingkungan. Penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar fosil dapat menyebabkan terjadinya polusi udara dan emisi gas rumah kaca yang berdampak pada perubahan iklim global.
Menurut peneliti lingkungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Andi Rahadian, “Penggunaan minyak bumi secara berlebihan dapat merusak lingkungan hidup dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, kita perlu mencari alternatif energi yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan minyak bumi.”
Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan energi terbarukan sebagai alternatif pengganti minyak bumi. Dengan demikian, kita dapat mengurangi dampak negatif dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan hidup.
Dengan mempertimbangkan dampak positif dan negatif dari penggunaan minyak bumi, penting bagi kita untuk melakukan langkah-langkah yang lebih berkelanjutan dalam memanfaatkan sumber energi ini. Sebagai masyarakat, kita juga perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang.