Mengapa energi fosil masih dominan di Indonesia? Hal ini menjadi pertanyaan yang sering muncul ketika membicarakan sektor energi di tanah air. Meskipun Indonesia memiliki potensi sumber energi terbarukan yang melimpah, namun penggunaan energi fosil masih mendominasi.
Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), energi fosil seperti minyak dan batu bara masih mendominasi sektor energi di Indonesia. Hal ini tentu menimbulkan beberapa pertanyaan, mengingat Indonesia juga memiliki potensi sumber energi terbarukan yang sangat besar.
Salah satu alasan mengapa energi fosil masih dominan di Indonesia adalah karena faktor keekonomian. Menurut Profesor Rizal Hamzah dari Institut Teknologi Bandung (ITB), energi fosil masih dianggap lebih murah dan lebih mudah diakses dibandingkan dengan energi terbarukan. Hal ini membuat banyak perusahaan dan pemerintah lebih memilih untuk menggunakan energi fosil sebagai sumber energi utama.
Selain itu, infrastruktur yang masih terbatas juga menjadi alasan mengapa energi fosil masih dominan di Indonesia. Menurut Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, pengembangan energi terbarukan membutuhkan investasi yang besar dan infrastruktur yang memadai. Hal ini menjadi hambatan bagi pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Meskipun demikian, para ahli energi terbarukan juga menekankan pentingnya beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Menurut Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza, penggunaan energi terbarukan dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mempercepat transisi menuju energi bersih.
Dengan demikian, meskipun energi fosil masih dominan di Indonesia, namun perlu adanya langkah-langkah strategis untuk beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan. Dukungan dari pemerintah, perusahaan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mendorong pengembangan energi terbarukan di tanah air. Semoga dengan kesadaran akan pentingnya energi terbarukan, Indonesia dapat menuju ke arah yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
