Sejarah Penemuan Minyak Bumi di Indonesia telah menjadi bagian penting dalam perkembangan industri minyak dan gas di tanah air. Minyak bumi pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1885 oleh seorang ahli geologi Belanda bernama Jean Baptiste August Kessler di daerah Telaga Tunggal, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Menurut Kessler, penemuan minyak bumi di Indonesia merupakan hal yang mengejutkan. “Saya tidak pernah menduga bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya alam minyak bumi yang begitu besar,” ujarnya dalam sebuah wawancara pada tahun 1885.
Sejak saat itu, industri minyak dan gas di Indonesia terus berkembang pesat. Banyak perusahaan minyak asing yang mulai berinvestasi di Indonesia untuk mengeksplorasi dan mengelola cadangan minyak bumi yang melimpah di berbagai wilayah di Indonesia.
Sejarah penemuan minyak bumi di Indonesia juga turut memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen minyak terbesar di dunia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi minyak bumi di Indonesia mencapai 803 ribu barel per hari pada tahun 2020.
Namun, seiring dengan semakin menipisnya cadangan minyak bumi di Indonesia, pemerintah dan industri minyak dan gas di Indonesia perlu terus melakukan inovasi dan penelitian untuk menjaga keberlanjutan industri minyak dan gas di tanah air.
Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Djoko Siswanto, “Kita perlu terus mengembangkan teknologi baru untuk mengeksplorasi dan mengelola cadangan minyak bumi yang tersisa di Indonesia. Kita juga perlu meningkatkan kerja sama dengan negara-negara lain dalam bidang energi untuk memastikan keberlanjutan industri minyak dan gas di Indonesia.”
Sejarah penemuan minyak bumi di Indonesia memang menjadi bagian penting dalam perkembangan industri minyak dan gas di tanah air. Dengan menjaga keberlanjutan industri ini, Indonesia diharapkan tetap bisa menjadi salah satu produsen minyak bumi terbesar di dunia.